## Konten Kreator Ferry Irwandi: Melacak Dalang Kerusuhan di Era Digital, Mudah dan Terjangkau
Belakangan ini, Indonesia diguncang oleh serangkaian aksi demonstrasi dan kerusuhan di berbagai daerah. Munculnya isu-isu provokatif di media sosial seringkali menjadi pemicu utama gejolak tersebut. Menanggapi situasi ini, konten kreator Ferry Irwandi menyatakan bahwa mengungkap dalang di balik kerusuhan bukanlah hal yang mustahil, bahkan dapat dilakukan dengan mudah oleh siapa pun, termasuk anak-anak, melalui metode sederhana yang tersedia di dunia digital.
Dalam beberapa kesempatan, Ferry Irwandi secara aktif menggunakan media sosialnya untuk menyoroti keberadaan provokator yang diduga berada di balik aksi demonstrasi tersebut. Ia bahkan secara gamblang memperlihatkan bukti berupa tangkapan layar akun-akun media sosial yang diduga sebagai sumber penyebaran isu provokatif. Pendapatnya ini juga ia sampaikan dalam program “Rakyat Bersuara” di iNews, Selasa (2 September 2025).
Ferry menjelaskan bahwa dengan memanfaatkan teknik sederhana seperti *data analytics*, *scraping*, dan *open source intelligence* (OSINT), siapa pun dapat melacak asal-usul penyebaran informasi yang memicu aksi massa. Ia memberikan contoh konkret, “Dalam hitungan menit saja, kita bisa mengetahui asal muasal isu tanggal 25 Agustus tersebut. Kita bisa mengidentifikasi siapa yang menggunakan hashtag #BubarkanDPR, afiliasi mereka, siapa yang mereka dukung, dan siapa yang menjadi target serangan mereka. Sangat mudah, kok!” tegasnya.
Ferry bahkan mengklaim proses penelusuran ini dapat dilakukan dalam waktu kurang dari lima menit. Menurutnya, keahlian teknis yang rumit tidak diperlukan. “Bahkan anak-anak sekarang pun lebih mahir dalam menelusuri informasi di platform digital seperti TikTok, Instagram, atau Twitter/X. Coba saja cek sendiri hashtag tersebut di platform-platform tersebut, pasti akan ditemukan dalam waktu kurang dari 5 menit,” jelasnya.
Namun, penting untuk dicatat bahwa, menurut Ferry, hasil penelusuran tersebut bukanlah bukti langsung atas keterlibatan seseorang dalam aksi kerusuhan. Informasi yang didapat hanyalah titik awal untuk investigasi lebih lanjut. “Akun-akun yang ditemukan belum tentu merupakan pelaku langsung kerusuhan. Namun, akun-akun tersebut dapat menjadi titik awal yang penting untuk diselidiki lebih lanjut. Inilah seharusnya cara kerja intelijen, bukan hanya dengan menyebutkan nama-nama besar tanpa didukung bukti yang kuat,” tambahnya.
Kesimpulannya, Ferry Irwandi menekankan bahwa di era digital saat ini, mengungkap sumber penyebaran informasi provokatif yang memicu kerusuhan bukanlah hal yang sulit. Dengan memanfaatkan teknologi dan metode sederhana yang tersedia secara luas, masyarakat, aparat penegak hukum, dan pihak-pihak terkait dapat lebih mudah melakukan penelusuran dan investigasi untuk mengungkap dalang di balik kerusuhan tersebut. Hal ini tentu menjadi langkah penting dalam mencegah terjadinya aksi serupa di masa mendatang.
**Kata Kunci:** Kerusuhan, Demonstrasi, Provokator, Media Sosial, Data Analytics, Scraping, OSINT, Ferry Irwandi, Investigasi, Penyebaran Informasi, #BubarkanDPR, Analisis Data, Intelijen Digital.